Tak seorang pun tahu dimana cinta akan bersemi, ada kalanya cinta kita temukan ditempat-tempat yang tak terduga sekalipun. Dan tak ada yang lebih mengejutkan dibandingkan berseminya cinta di sebuah rumah sakit rehabilitasi dipinggiran kota Los angeles, RS yang sebagian besar pasiennya sudah tidak bisa bergerak dengan kemampuan sendiri.
Itulah yang terjadi dengan Juana, pada usia 24 tahun dia harus menjalani operasi trachketomi agar bisa bernafas dan ketika itu juga dokter memvonisnya menderita sklerosis ganda ( kelainan berupa peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang mengakibatkan rasa sakit,kebutaan hingga kelumpuhan), begitu juga seorang pasien lelaki bernama Michael yang nyaris anggota tubuhnya lumpuh karena menderita atropi otot punggung.
Cinta memasuki hati mereka berdua,lewat pintu-pintu rumah sakit tempat mereka menjalani perawatan secara penuh. Cinta menembus dua hati mereka, lewat derit kursi roda keduanya. Lewat tatapan mata yang berbicara merasuk ke dalam raga yang sudah tak mampu bekerja sesuai kehendak pemiliknya. Cinta perlahan mengisi setiap nafas keduanya yang harus menggunakan ventilator sebagai alat bantu. Bagaimana cinta menghangatkan hati mereka ketika tangan mereka bahkan tak mampu bergerak meski menyuapkan makanan ke dalam mulut. Mereka sudah bertahun-tahun menghabiskan waktu di rumah sakit itu, bahkan mungkin hingga maut menjemput.
Semua orang di rumah sakit terkejut dan terharu ketika mereka berdua mengatakan saling jatuh cinta dan ingin menikah. Juana dan michael saling membutuhkan untuk melengkapi hidup mereka yang memang tidak sempurna, dan cinta membuat hari-hari panjang mereka di RS penuh cahaya.
Pernikahan itu akhirnya terjadi di salah satu ruangan di rumah sakit, pendeta yang menikahkan mereka diam-diam menyelinap keluar untuk menghapus air mata haru. Kekuatan cinta bersatu diatas dua kursi roda, mereka bahkan tak bisa saling menggenggam. hanya kedua mata mereka yang menyiratkan cinta yang hangat bahkan mengalir pada semua yang menyaksikan pernikahan mereka.
Kehidupan cinta mereka dimulai malam itu, ketika keduanya untuk pertama kali berbaring di dua ranjang yang berdampingan.
Cinta mereka akan terus berbicara lewat tatapan mata dan derit kursi roda, bahkan sampai nafas mereka satu-satu terlepas dari raga. Tuhan menganugerahkan cinta pada semua manusia tanpa kecuali,tanpa memilih.
Tak seorang pun tahu di mana cinta akan bersemi, pada siapa dan mengapa…
* Terinspirasi dari salah satu kisah nyata dari buku Chiken soup.
Sumber : Blogger Bekasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar