Minggu, 12 September 2021

Kisi-kisi Soal PPPK 2021

 

Kisi-kisi Soal PPPK 2021

Sebelum kita masuk pada contoh soal PPPK 2021, agar kamu mendapatkan banyakan mengenai bentuk-bentuk soal apa saja yang akan kamu temukan saat tes nanti, mengetahui kisi-kisi juga hal yang penting.

Beruntungnya, kamu sudah bisa mengetahui kisi-kisi soal PPPK 2021 yang sudah dikeluarkan oleh Kemenpan-RB belum lama ini. Kisi-kisi ini tertuang dalam Permenpan Nomor 29 tahun 2021. Dalam peraturan tersebut tertulis bahwa seleksi PPPK jabatan fungsional akan menjalankan tiga jenis tes, yaitu kompetensi teknis, kompetensi manajerial, kompetensi sosio kultural. Selain itu, setelah dinyatakan lulus dari tes tersebut, kamu akan menjalankan tes wawancara. 

 

Contoh Soal PPPK 2021

Bagi kamu yang akan mengikuti seleksi PPPK guru 2021, pastikan kamu terus berlatih mengerjakan contoh soal. Semakin kamu terbiasa mengerjakan contoh soal PPPK 2021, maka kamu akan semakin terbiasa dengan beragam soal yang mungkin kamu temukan. Ini juga tentunya akan memperbesar peluang kamu untuk dapat lolos.

Jika kamu mungkin kesulitan menemukan contoh soal PPPK 2021 yang sesuai dengan kisi-kisi, berikut ini kami berikan 10 contoh soal yang bisa kamu kerjakan, lengkap dengan pembahasannya:

 

Soal 1

Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah. Permasalahan nyata dalam kehidupan (kontekstual) yang dihadapi oleh masyarakat dunia berhubungan dengan lingkungan hidup, kesehatan, kebumian dan ruang angkasa, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan 

Berikut ini yang termasuk karakteristik asesmen kontekstual, kecuali… 

a. Relating, asesmen berhubungan langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata. 

b. Experiencing, ditekankan kepada penggalian (exploration), penemuan (discovery), dan penciptaan (creation). 

c. Applying, menuntut kemampuan peserta didik dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata. 

d. Communicating, menuntut kemampuan peserta didik mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah. 

e. Transferring, menuntut kemampuan peserta didik memahami konsep-konsep pengetahuan. 

 

Jawaban: E 

Pembahasan:

Ada lima karakteristik asesmen kontekstual, yang disingkat REACT. 

1) Relating, asesmen berhubungan langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata. 

2) Experiencing, ditekankan kepada penggalian (exploration), penemuan (discovery), dan penciptaan (creation). 

3) Applying, menuntut kemampuan peserta didik dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata. 

4) Communicating, menuntut kemampuan peserta didik mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah. 

5) Transferring, menuntut kemampuan peserta didik mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.

 

Soal 2

Pada pembelajaran tema bumiku kelas VI SD mata pelajaran IPA tentang gerhana bulan, diperoleh hasil evaluasi pembelajaran dari 30 peserta didik, terdapat 10 anak yang tidak memenuhi batas ketuntasan minimal. Program remedial yang tepat dalam kasus tersebut adalah.... 

a. memberikan bimbingan secara kelompok menggunakan lembar kerja peserta didik 

b. memberikan tugas latihan dengan memanfaatkan tutor sebaya 

c. memberikan tugas individu membuat gambar gerhana bulan disertai penjelasan 

d. memberikan pembelajaran ulang di kelas 

e. menjelaskan kepada peserta didik satu per satu 

 

Jawaban: B

Pembahasan: 

Program remedial dapat dilaksanakan melalui bimbingan secara perorangan bila ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik. 

Pemberian bimbingan secara kelompok bila terdapat beberapa peserta didik mengalami kesulitan yang sama. Pemberian pembelajaran ulang apabila sebagian besar atau semua peserta didik mengalami kesulitan, pembelajaran dilakukan dengan metode dan media yang berbeda menyesuaikan gaya belajar peserta didik. Guru perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat. Pemberian bimbingan dapat dilakukan melalui tugas-tugas latihan secara khusus dengan memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu maupun kelompok. 

Pada kasus tersebut terdapat 10 anak yang tidak tuntas. Program remedial berikut: 

a. Memberikan bimbingan secara kelompok menggunakan media gambar 🡪 kurang tepat jika berkelompok karena bisa saja dalam satu kelompok seluruh peserta didik mengalami kesulitan belajar 

b. Memberikan tugas latihan dengan memanfaatkan tutor sebaya 🡪 tepat dilakukan karena bisa menghemat waktu dan mengefisienkan sumber daya yang ada. Dalam waktu yang sama seorang guru bisa membantu kelompok siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dan juga kelompok siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Kelompok siswa yang sudah tuntas bisa menjadi tutor bagi teman sebayanya yang belum tuntas. Diharapkan dengan diajarkan oleh tutor-tutor sebayanya, kelompok tutee (yang belum tuntas) lebih nyaman dalam belajar dan tidak sungkan dalam mengemukakan kesulitan belajar. Kelompok siswa yang sudah tuntas diharapkan memperoleh pengalaman baru dan wawasan dalam belajar. 

c. Memberikan tugas individu membuat gambar gerhana bulan disertai penjelasan 🡪 kurang tepat, terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar berasal dari faktor dalam (sulit konsentrasi, tidak mudah memahami) 

d. Memberikan pembelajaran ulang di kelas 🡪 tidak tepat karena mengurangi waktu pertemuan pembelajaran terutama bagi kelompok yang sudah tuntas 

e. Menjelaskan kepada peserta didik satu per satu 🡪 tidak tepat, karena terlalu banyak memakan waktu 

 

Soal 3

Pembelajaran remedial dimulai dari identifikasi kebutuhan peserta didik. Kebutuhan peserta didik ini dapat diketahui dari analisis kesulitan belajar peserta didik dalam memahami konsep-konsep tertentu. Berdasarkan analisis kesulitan belajar itu, baru kemudian guru memberikan pembelajaran remedial.peserta didik yang sedang mengalami kesulitan belajar. Berikut ini yang bukan instrumen untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik adalah.... 

a. tugas portofolio 

b. wawancara 

c. tes kepribadian 

d. kunjungan ke rumah 

e. observasi 

 

Jawaban: A 

Pembahasan:

Usaha yang dilakukan untuk penyembuhan kesulitan belajar dapat diidentifikasi dengan instrumen observasi, angket, wawancara, yaitu antara lain dengan mengamati hasil pekerjaan pekerjaan peserta didik, tugas kelompok, buku rapor, kunjungan ke rumah, dapat pula dengan tes psikologi, tes intelegensi, tes bakat, dan tes kepribadian. 

Tugas portofolio tidak bisa digunakan sebagai instrumen untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik.



Soal 4

Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Mereka adalah peserta didik yang lebih cepat daripada teman-teman sekelasnya dalam menguasai bahan pelajaran yang diberikan kepadanya atau dapat dikatakan mereka adalah peserta didik yang dapat cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya, sehingga diperlukan treatment atau perlakuan tambahan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Bentuk-bentuk pelaksanaan program pengayaan di antaranya, kecuali.... 

a. menugaskan peserta didik membaca materi pokok dalam kompetensi dasar selanjutnya 

b. memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan-percobaan, soal latihan, menganalisa gambar, dan sebagainya 

c. membuat rangkuman materi kompetensi dasar yang sudah tuntas 

d. memberikan bahan bacaan untuk didiskusikan guna menambah wawasan para peserta didik 

e. membantu peserta didik lain (teman) yang belum mencapai standar ketuntasan belajar minimum 

 

Jawaban: C

Pembahasan: 

Membuat rangkuman tidak tepat digunakan sebagai pelaksanaan program pengayaan karena tidak menambah pengetahuan lebih lanjut bagi peserta didik.

 

Soal 5

Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Mereka adalah peserta didik yang lebih cepat daripada teman-teman sekelasnya dalam menguasai bahan pelajaran yang diberikan kepadanya atau dapat dikatakan mereka adalah peserta didik yang dapat cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya, sehingga diperlukan treatment atau perlakuan tambahan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pernyataan berikut ini yang tidak tepat mengenai program pengayaan adalah.... 

a. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari. 

b. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian 

c. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan satu kali, tidak berulang kali. 

d. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian 

e. Pembelajaran pengayaan bisa dipilih sendiri oleh peserta didik atau tidak 

 

Jawaban: E

Pembahasan: 

Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Mereka adalah peserta didik yang lebih cepat daripada teman-teman sekelasnya dalam menguasai bahan pelajaran yang diberikan kepadanya atau dapat dikatakan mereka adalah peserta didik yang dapat cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya, sehingga diperlukan treatment atau perlakuan tambahan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. 

Perlu dipahami bahwa program pengayaan dapat diselenggarakan dengan baik jika dibuat perencanaan pengajaran yang baik, pelaksanaan pengajaran dan evaluasi dilakukan dengan baik, dan tentunya mendapat dukungan dari semua pihak antara lain kerjasama dari orang tua / wali murid. Unsur-unsur lain yang terlibat dalam rancangan pengajaran pengayaan yang perlu ada dan harus diperhatikan adalah peserta didik, guru, media, metode, materi, serta waktu pelaksanaan, semua itu perlu diperhatikan dengan tujuan pengajaran pengayaan dapat berjalan dengan baik dan lancar. 

Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan satu kali, tidak berulang kali. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian. Jadi dalam hal ini berbeda perlakuannya dengan remedial. Penentu peserta didik bisa mendapat program pengayaan atau tidak adalah guru, bukan peserta didik itu sendiri.

 

Soal 6

Setelah melakukan penilaian harian mata pelajaran matematika materi operasi bilangan bulat, diketahui dari 30 anak terdapat 25 anak yang mendapat nilai di atas kriteria ketuntasan minimal. Program pengayaan yang tepat untuk 25 peserta didik tersebut adalah.... 

a. diberikan soal operasi bilangan bulat dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi 

b. diberikan tugas untuk membuat soal operasi bilangan bulat beserta jawabannya 

c. diberikan tugas untuk mengerjakan lagi soal ulangan harian khususnya jawaban yang salah 

d. diberikan tugas untuk membuat rangkuman operasi bilangan bulat 

e. diberikan tambahan materi operasi bilangan bulat di luar jam pelajaran 

 

Jawaban: A

Pembahasan: 

Program pengayaan yang tepat untuk mata pelajaran matematika adalah memberikan soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, karena soal-soal dalam mata pelajaran memiliki variasi yang beragam, Dengan memberikan soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, peserta didik dapat menambah pengetahuan mengenai KD yang sudah dipelajari.

 

Soal 7

Bu Andin akan mengajarkan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya untuk kelas VI yakni membuat brosur. Model pembelajaran yang tepat adalah.... 

a. Discovery Learning 

b. Project Based Learning 

c. Problem Based Learning 

d. Contextual Teaching Learning 

e. Inquiry Learning 

 

Jawaban: B

Pembahasan:  

Membuat Brosur yakni membuat suatu karya, maka metode pembelajaran yang tepat adalah Project Based Learning. 

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) atau PjBL adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/ kegiatan sebagai inti pembelajaran. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. 

Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.



Soal 8

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru melakukan apersepsi. Berikut ini muatan dalam apersepsi yang benar adalah.... 

a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 

b. Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari

c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari

d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai 

e. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus

 

Jawaban: B

Pembahasan: 

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. 

1) Kegiatan Pendahuluan 

Dalam kegiatan pendahuluan, guru: 

a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; 

b) memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional; (apersepsi); 

c) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; 

d) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan 

e) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. 

2) Kegiatan Inti 

Kegiatan inti memuat tentang model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. 

3) Kegiatan Penutup 

Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: 

a) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; 

b) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 

c) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan 

d) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. 



Soal 9

Dalam standar proses, tahapan pembelajaran terdiri dari penyiapan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Tahapan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam proses pembelajaran K-13, strategi-strategi tersebut (kegiatan pendahuluan, inti, penutup) harus dilakukan dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) dan bernuansa tematik. Tujuan penerapan strategi ini adalah membiasakan peserta didik untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan sifat berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah. Strategi ini dapat digunakan pada model pembelajaran discovery learning, problem based learning pada saat kegiatan menanya. Strategi pembelajaran yang dimaksud adalah.... 

a. Poster Session 

b. Small Group Discussion 

c. The Power of Two & Four Information 

d. Search Point-Counter Point 

e. Everyone is a Teacher Here 

 

Jawaban: E 

Pembahasan:

Everyone is a Teacher Here (Setiap Orang Menjadi Guru) 

Strategi ini berarti setiap orang di kelas diposisikan bisa menjadi seperti guru. Tujuan penerapan strategi ini adalah membiasakan peserta didik untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan sifat berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah. Strategi ini dapat digunakan pada model pembelajaran discovery learning, problem based learning pada saat kegiatan menanya. 

Langkah-langkah penerapannya antara lain: 

a. Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari, atau topic khusus yang ingin mereka diskusikan dalam kelas. 

b. Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan. 

c. Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-masing, sambil memikirkan jawabannya. 

d. Undang sukarelawan (volunteer) untuk membacakan pertanyaan yang ada di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca -tanpa langsung menunjuknya). 

e. Mintalah dia memberikan respons (jawaban/ penjelasan) atas pertanyaan atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya. 

f. Berikan apresiasi terhadap setiap jawaban/ tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah. Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang tersedia. 

g. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. 

 

Soal 10

Fungsi kalender pendidikan (Kaldik) dalam kegiatan pendidikan/pembelajaran, kecuali.... 

a. Mendorong efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran di sekolah 

b. Menyerasikan ketentuan mengenai hari efektif dan hari libur sekolah 

c. Persiapan dalam mengajar agar lebih rapi dan terorganisir 

d. Pedoman dalam menyusun kegiatan pembelajaran di sekolah 

e. Pedoman menyusun program tahunan 

 

Jawaban: C 

Pembahasan: 

Fungsi kalender pendidikan (Kaldik) dalam kegiatan pendidikan/pembelajaran, kecuali .... 

  1. Mendorong efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran di sekolah 
  2. Menyerasikan ketentuan mengenai hari efektif dan hari libur sekolah 
  3. Pedoman dalam menyusun kegiatan pembelajaran di sekolah 
  4. Pedoman menyusun program tahunan, program semester, Silabus, RPP



Masih kurang dan ingin belajar soal lebih banyak lagi? Ets, tenang aja, kamu bisa menemukan ribuan soal PPPK terbaru di aplikasi KitaLulus. Kamu bisa berlangganan contoh soal PPPK mulai dari hitungan hari, bulanan, hingga tahunan dengan harga yang terjangkau. Bahkan kamu juga bisa mengikuti try out serentak berbasis CAT atau juga kelas online, semuanya di satu aplikasi!

Apa Itu Soal PPPK Kompetensi Teknis???

 

Apa Itu Soal PPPK Kompetensi Teknis

Soal PPPK kompetensi teknis guru adalah salah satu tes yang akan kamu lewati dalam seleksi PPPK guru nanti. Sebelum kita membahas latihan soal, apakah kamu sudah tahu apa itu soal PPPK kompetensi teknis? 

Kompetensi teknis guru adalah ujian bagi guru untuk mengukur kompentensinya yang berkaitan dengan bidang studi dasar serta pedogogik yang menjadi ruang lingkup guru. Kompetensi pedogogik yang diujikan merupakan bentuk implementasi antara kompentensi pedogogik dan bidang studi guru di dalam kelas.

Dalam seleksi PPPK guru nanti, kamu akan mengerjakan soal kompetensi teknis sebanyak 100 soal dan diberikan waktu hanya 120 menit.

Contoh Soal PPPK Kompetensi Teknis

Di seleksi tahun ini kabarnya soal PPPK kompetensi teknis akan mendominasi komposisi tes. Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) menyampaikan bahwa bobot kompetensi teknis sebanyak 60 persen dari nilai soal. 

Perlu Dik Lulus ketahui, pertanyaan dalam kompetensi teknis mencakup sejumlah soal mengenai pengetahuan guru tentang sistem ajar kepada siswa dan bagaimana penilaian yang harus kamu berikan sebagai guru terhadap kinerja dari para siswa.  

Berikut ini beberapa contoh soal PPPK kompetensi teknis yang bisa kamu pelajari:

SOAL 1

Teori yang menyatakan bahwa peserta didik selama kegiatan belajar lebih ditekankan untuk aktif berpikir, menyusun konsep-konsep serta memberi makna tentang hal-hal yang dipelajari dan yang paling penting terwujudnya belajar adalah niat peserta didik itu sendiri merupakan aliran dari teori?

a. Konstruktivis

b. Behavioristik

c. Humanistic

d. Sibernetik

e. Kognitivistik

Kunci jawaban: A

Pembahasan:

Teori belajar konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri seseorang yang sedang mengetahui (Schunk, 1986). Dengan kata lain, karena pembentukan pengetahuan adalah peserta didik itu sendiri, peserta didik harus aktif selama kegiatan pembelajaran, aktif berpikir, menyusun konsep, dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari, tetapi yang paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar peserta didik itu sendiri. 

Sementara peranan guru dalam belajar konstruktivistik adalah membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh peserta didik berjalan lancar. Guru tidak mentransfer pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu peserta didik untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang peserta didik dalam belajar.

 

SOAL 2

Apabila dalam proses belajar peserta didik melakukan sesuatu sampai dengan mendapatkan respon yang tepat dan sesuai dengan apa yang diinginkan serta menghilangkannya apabila dirasakan tidak sesuai, hal ini merupakan prinsip belajar dari?

a. Konseptualisasi

b.  Conditioning

c. Trial and error

d. Stimulus respon

e. Shaping

Kunci jawaban: C

Pembahasan:

Metode coba-coba merujuk kepada upaya atau metode untuk mencapai sebuah tujuan melalui berbagai macam cara. Upaya ini yang dilakukan tersebut dilakukan beberapa kali hingga akhirnya mendapatkan cara yang paling sesuai. Kesalahan atau kekeliruan dicatat untuk dievaluasi dan sebagai bahan pembelajaran

SOAL 3

Peserta didik diminta untuk membuat dugaaan pada populasi hewan langka yang semakin sedikit hal ini termasuk kegiatan untuk mengembangkan kecerdasan?

a. Visual spasial

b.  Verbal linguistic

c.   Naturalis

d.  Logis matematis

e. Kinestetis

Kunci jawaban: D 

Pembahasan:

Macam-macam kecerdasan:

a.       Kecerdasan visual-spasial

Gemar bermain puzzle dan pandai menggambar adalah beberapa tanda dari kecerdasan visual-spasial. Anak yang memiliki jenis kecerdasan majemuk ini memiliki kemampuan visualisasi yang sangat baik. Anak akan terlihat mudah untuk mengingat gambar, arah di peta, video, dan sebagainya. Anak juga lebih mudah untuk melihat suatu pola daripada teman-teman sebayanya. 

b.      Kecerdasan interpersonal

Apakah anak Anda selalu berhasil membina hubungan baik dengan orang sekitarnya dan pintar dalam berbicara dengan teman-temannya? Bisa jadi anak Anda memiliki kecerdasan interpersonal. Jenis kecerdasan majemuk yang satu ini ditandai dengan kemampuan anak untuk mengerti dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Pintar berbicara dan mampu menjaga hubungan baik adalah salah satu ciri khas dari jenis kecerdasan anak ini.

c.        Kecerdasan naturalis

Tidak semua anak senang menjelajahi dan menelusuri alam terbuka serta spesies-spesies di sekitarnya, jika Anak Anda senang melakukan hal tersebut, mungkin anak Anda memiliki kecerdasan naturalis. Jenis kecerdasan naturalis merupakan jenis kecerdasan yang cukup unik. Anak yang memiliki jenis kecerdasan ini senang mengeksplorasi lingkungannya, beraktivitas di alam bebas, dan mudah dalam mengumpulkan serta mengkategorikan informasi.Di masa depan, anak dengan jenis kecerdasan naturalis berpotensi untuk menjadi seorang ahli biologi yang handal!

d.      Kecerdasan linguistik-verbal

Menulis dan berbicara adalah dua hal yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Dibutuhkan suatu kemampuan khusus untuk mampu merangkai kata-kata dalam bentuk lisan maupun tertulis.Anak dengan kecerdasan linguistik-verbal memiliki kemampuan tersebut. Anak dapat menjelaskan suatu hal dengan baik serta mampu memberikan pidato yang menarik hati. Kata-kata dan bahasa adalah senjata terkuat dari anak.

e. Kecerdasan kinestetik 

Anak yang atletis dan pandai menari adalah indikasi dari jenis kecerdasan kinestetik. Anak yang mempunyai kecerdasan kinestetik memiliki kemampuan fisik dan koordinasi yang baik. Olahragawan dan penari bukanlah satu-satunya profesi yang dapat dilakukan. Menjadi pemahat dan aktor juga adalah jenis pekerjaan yang nantinya bisa digeluti oleh anak

f. Kecerdasan intrapersonal

Apakah anak Anda senang menganalisis ide-ide, diri sendiri, maupun hubungannya dengan orang lain? Hal tersebut merupakan salah satu ciri khas dari jenis kecerdasan intrapersonal.Berbeda dengan kecerdasan interpersonal, jenis kecerdasan anak berupa kecerdasan intrapersonal meliputi kemampuan untuk introspeksi dan refleksi diri. Anak menyadari apa yang terjadi dengan dirinya dan senang menganalisis berbagai ide dan teori. Anak dengan kecerdasan intrapersonal memiliki bakat untuk menjadi peneliti, filsuf, penulis, dan sebagainya.

g. Kecerdasan logika-matematika

Dari 9 jenis kecerdasan majemuk, kecerdasan logika-matematika anak mungkin adalah yang paling mudah terlihat. Pintar berhitung dan matematika adalah ciri khas dari jenis kecerdasan anak ini.Namun, tidak hanya pandai berhitung, anak dengan kecerdasan logika-matematika umumnya tidak hanya senang berpikir mengenai konsep abstrak berupa angka, tetapi juga mengenai pola atau hubungan tertentu.Kecerdasan logika-matematika juga membantu anak untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah yang kompleks dengan baik.

h. Kecerdasan musikal

Kecerdasan musikal adalah salah satu jenis kecerdasan anak lainnya yang mudah untuk diamati. Bermain alat musik dan pandai bernyanyi merupakan tanda yang menonjol dari adanya jenis kecerdasan musikal pada anak.

i. Kecerdasan moral

Kecerdasan moral adalah bagaimana anak mulai dapat membedakan mana yang benar dan yang salah menggunakan sumber yang sudah dikumpulkan melalui emosi dan intelektual anak.Melalui kecerdasan ini, sikap moral anak pun akan mulai berkembang bersamaan dengan pengalaman yang pernah ia rasakan setiap harinya.

SOAL 4

Peserta didik dalam suatu kelas gaya belajarnya beragam ada yang visual, auditori, dan kinestetik. Namun kegiatan pembelajaran selama ini masih banyak yang konvensional-klasikal. Agar dapat memenuhi ketiga gaya belajar tersebut, guru perlu?

a. Menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab.

b. Menggunakan media komik pembelajaran dan buku paket.

c. Menggunakan program audio dan modul.

d. Menggunakan media audio, video, dan percobaan.

e. Menggunakan modul dan powerpoint.

Kunci jawaban: D

Pembahasan: 

Gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu visual, auditif, dan kinestetik. Hal ini juga diungkapkan oleh Connell (dalam Yaumi: 2013: 125) yaitu visual learners, auditory learners, dan kinesthetic learners. Pertama, peserta didik visual yaitu peserta didik yang belajarnya akan mudah dan baik jika melalui visual/penglihatan. Atau dengan perkataan lain modalitas penglihatan menjadi modal utama bagi peserta didik yang memiliki gaya belajar ini. 

Peserta didik kelompok ini memiliki kesulitan jika pembelajaran dilakukan melalui presentasi verbal tanpa disertai gambar-gambar atau simbol visual. Peserta didik bergaya belajar visual memiliki kekuatan visual, sehingga seorang pendidik ketika melakukan proses pembelajaran perlu menggunakan strategi pembelajaran dan media yang dapat mempermudah proses belajar mereka. 

Misalnya guru ketika melakukan proses pembelajaran dapat menggunakan media visual seperti: gambar, poster, diagram, handout, powerpoint, peta konsep, bagan, peta, film, video, multimedia, dan televisi. Di samping itu peserta didik dapat diajak untuk melakukan observasi/mengunjungi ke tempat-tempat seperti: museum dan tempat-tempat peninggalan sejarah.

Kedua, peserta didik auditori, yaitu mereka yang mempelajari sesuatu akan mudah dan sukses melalui pendengaran. Alat dria pendengaran merupakan modal utama bagi peserta didik bergaya belajar ini. Peserta didik yang bergaya belajar auditori akan menyukai penyajian materi pembelajarannya melalui ceramah dan diskusi. Mereka juga memiliki kekuatan mendengar sangat baik, senang mendengar dan kemampuan lisan sangat hebat, senang bercerita, mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan, mengenal banyak lagu dan bahkan dapat menirukannya secara cepat dan lengkap. 

Namun demikian peserta didik yang bertipe belajar auditori mudah kehilangan konsentrasi ketika ada suara suara ribut di sekitarnya, tidak suka pada tugas membaca, dan mereka tidak suka pada jumlah kelompok yang anggotanya terlalu besar. Oleh karena itu pendidik dalam melakukan proses pembelajaran selain melakukan presentasi/ceramah juga dapat: 1) menggunakan media rekaman seperti kaset audio/CD audio pembelajaran, 2) peserta didik diajak untuk berpartisipasi dalam diskusi, 3) upayakan suasana belajar jauh dari kebisingan atau keributan, dan 4) dapat menggunakan musik untuk mengajarkan suatu topik/materi pelajaran tertentu.

Ketiga, peserta didik dengan gaya belajar kinestetik, adalah peserta didik yang melakukan aktivitas belajarnya secara fisik dengan cara bergerak, menyentuh/meraba, dan melakukan. Peserta didik tipe belajar melalui anggota tubuhnya atau menggunakan fisik lebih banyak dari pada melihat dan mendengarkan, seperti senang bergerak/berpindah ketika belajar, menggoyang goyangkan kaki, tangan, kepala, gemar/suka menulis dan mengerjakan sesuatu dengan tangannya, banyak menggunakan bahasa non verbal/bahasa tubuh, suka menyentuh sesuatu yang dijumpainya. Sebaliknya peserta didik yang bergaya belajar kinestetik sulit berdiam diri dalam waktu lama, sulit mempelajari sesuatu yang abstrak, seperti rumus- rumus, dan kurang mampu menulis dengan rapi. Oleh karena itu jika pendidik menghadapi peserta didik bergaya belajar kinestetik maka dalam proses pembelajarannya 1) dapat menggunakan objek nyata untuk belajar konsep baru, dan 2) mengajak peserta didik untuk belajar mengeksplorasi lingkungan.

SOAL 5

Kegiatan pembelajaran yang diawali dengan pemberian rangsangan, mengidentifikasi masalah, melakukan pengumpulan data dan mengolah data sehingga mampu memberikan pembuktian dan menarik kesimpulan, sesuai dengan model pembelajaran?

a.       problem based learning

b.      inquiry learning

c.       discovery learning

d.      integrated learning

e.      project based learning 

Kunci jawaban: C

Pembahasan:

Langkah kerja (sintak) model Discovery Learning dalam pembelajaran penyingkapan/penemuan adalah sebagai berikut:

1) Pemberian rangsangan (stimulation);

2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);

3) Pengumpulan data (data collection);

4) Pengolahan data (data processing);.

5) Pembuktian (verification); dan

6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization).

SOAL 6

Contoh penerapan teori behaviorisme yang dilakukan oleh guru saat ini dalam media digital dalam praktik pembelajaran adalah?

a. Internet dan Powerpoint

b. Internet dan media Zoom

c. Powerpoint dan Microsoft Word

d. Google dan Youtube

e. Powerpoint dan multimedia

Kunci jawaban: E

Pembahasan:

Pada zaman modern ini, aplikasi teori behavioristik berkembang pada pembelajaran dengan Powerpoint dan multimedia. Pembelajaran dengan Powerpoint, cenderung terjadi satu arah. Materi yang disampaikan dalam bentuk powerpoint disusun secara rinci dan bagian-bagian kecil. 

Sementara itu pada pembelajaran dengan multimedia, peserta didik diharapkan memiliki pemahaman yang sama dengan pengembang, materi disusun dengan perencanaan yang rinci dan ketat dengan urutan yang jelas, latihan yang diberikan pun cenderung memiliki satu jawaban benar. 

Feedback pada pembelajaran dengan multimedia cenderung diberikan sebagai penguatan dalam setiap soal, hal ini serupa dengan program pembelajaran yang pernah dikembangkan Skinner (Collin, 2012). Skinner mengembangkan model pembelajaran yang disebut “teaching machine” yang memberikan feedback kepada peserta didik bila memberikan jawaban benar dalam setiap tahapan dari pertanyaan tes, bukan sekadar feedback pada akhir test.

SOAL 7

Guru mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk dan permasalahan peserta didiknya. ketika kemudian guru memberikan informasi atau pengetahuan yang memadai peserta didiknya, maka hal ini merupakan tahapan kreativitas dalam?

a. Iluminasi

b. Verifikasi

c. Inkubasi

d. Persiapan meletakkan dasar

e. Produksi

Kunci jawaban: D 

Pembahasan:

Menurut Wallas (Ali, 2014:51) keberhasilan orang-orang kreatif dalam mencapai ide, gagasan, pemecahan, cara kerja, dan karya baru biasanya melewati beberapa tahapan seperti berikut ini:

(1) Persiapan meletakan dasar: mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk dan problematikanya. Pada tahapan ini diperlukan minat dan antusiasme untuk memperoleh pengetahuan dan informasi sebagai persiapan untuk kreativitas. Guru perlu memberikan informasi atau pengetahuan yang memadai kepada peserta didik sebagai dasar pengembangan kreativitasnya.

(2) Inkubasi: mengambil waktu untuk meninggalkan masalah, istirahat, santai. Mencari kegiatan yang melepaskan diri dari kesibukan pikiran mengenai masalah yang sedang dihadapi. Pada tahap ini proses pemecahan masalah diendapkan dalam alam pra sadar.

(3) Iluminasi: tahap ini disebut sebagai tahap pemahaman, suatu tahap mendapatkan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, dan jawaban baru.

(4) Verifikasi/produksi: menghadapi dan memecahkan masalah-masalah praktis, sehubungan dengan perwujudan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, dan jawaban baru. Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah untuk mewujudkan ide dan gagasan kreatif menjadi karya kreatif dan inovatif.

SOAL 8

Belajar merupakan usaha pemberian makna oleh peserta didik kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada pembentukan struktur kognitifnya, memungkinkan mengarah kepada tujuan tersebut. Merupakan teori belajar?

a. Konstruktivisme

b. Humanisme

c. Behaviorisme

d. Sibernetik

e.  Kognitivisme

Kunci jawaban: A

Pembahasan:

Konstruktivisme (Karwono 2012:90) adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah bentukan (konstruksi) si-belajar sendiri. Pengetahuan bukan tiruan dari realitas, bukan juga gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Belajar menurut konstruktivisme adalah suatu proses mengasimilasikan dan mengaitkan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimilikinya, sehingga pengetahuannya dapat dikembangkan. 

Proses belajar menurut teori konstruktivistik pada bagian ini akan dibahas proses belajar dari pandangan konstruktivistik, dan dari aspek-aspek si-belajar, peranan guru, sarana belajar, dan evaluasi belajar. Proses belajar konstruktivistik, secara konseptual, proses belajar jika dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri siswa, melainkan sebagai pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada pemutakhiran struktur kognitifnya. 

Kegiatan belajar lebih dipandang dari segi prosesnya daripada segi perolehan pengetahuan dari fakta-fakta yang terlepas-lepas. Proses tersebut berupa “…..constructing and restructuring of knowledge and skills (schemata) within the individual in a complex network of increasing conceptual consistency…..”. 

Pemberian makna terhadap obyek dan pengalaman oleh individu tersebut tidak dilakukan secara sendiri-sendiri oleh siswa, melainkan melalui interaksi dalam jaringan sosial yang unik, yang terbentuk baik dalam budaya kelas maupun di luar kelas. 

Oleh sebab itu pengelolaan pembelajaran harus diutamakan pada pengelolaan siswa dalam memproses gagasannya, bukan semata-mata pada pengelolaan siswa dan lingkungan belajarnya bahkan pada unjuk kerja atau prestasi belajarnya yang dikaitkan dengan sistem penghargaan dari luar seperti nilai, ijazah, dan sebagainya. dan sebagainya.

SOAL 9

Apabila peserta didik belum siap untuk melakukan keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka strategi yang dilakukan guru adalah?

a. Mengidentifikasi peserta didik baik yang sudah siap maupun yang belum siap untuk mengikuti pembelajaran dengan proses berpikir tingkat tinggi

b. Tetap melakukan kegiatan pembelajaran dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan meminta peserta didik untuk fokus

c. Membentuk kelompok peserta didik dengan kemampuan yang heterogen dalam proses pembelajaran

d. Mengubah perencanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan peserta didik yang heterogen

e. Membangun terlebih dahulu jembatan penghubung antara proses berpikir tingkat rendah menuju berpikir tingkat tinggi

Kunci jawaban: E

Pembahasan:

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi terletak pada konten/materi pembelajaran dan konteks peserta didik.

Apabila peserta didik belum siap untuk melakukan keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka perlu dibangun terlebih dahulu jembatan penghubung antara proses berpikir tingkat rendah menuju berpikir tingkat tinggi.

Caranya adalah dengan membangun skema dari pengetahuan awal yang telah diperoleh sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan.

Setelah terpenuhi, maka guru perlu mempersiapkan sebuah situasi nyata yang dapat menstimulasi proses berpikir tingkat tinggi dengan menciptakan dilema, kebingungan, tantangan, dan ambiguitas dari permasalahan yang direncanakan akan dihadapi peserta didik (King, Goodson & Rohani, 2006).

SOAL 10

Ada banyak model pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik, satu di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif adalah....

a. Strategi pembelajaran yang mengintegrasikan metode, bahan ajar dan media pembelajaran secara sistematis

b. Strategi pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil

c. Strategi pembelajaran yang menyajikan situasi permasalahan kepada siswa dan dapat berfungsi sebagai batu loncatan dalam penyelidikan

d. Strategi pembelajaran individual yang terstruktur secara sistematis dimana siswa bekerja masing-masing

e. Strategi pembelajaran yang melibatkan perilaku koreksi diri

Kunci jawaban: B

Pembahasan:

Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan eksistensi kelompok. Setiap siswa dalam kelompok memiliki tingkat kemampuan yang berbeda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda dan memperhatikan kesetaraan gender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kolaborasi dalam memecahkan masalah untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Bagaimana, apakah kamu sudah dapat membayangkan soal-soal tes nanti? Kamu bisa loh latihan soal PPPK lebih banyak lainnya cuma dengan meng-install aplikasi KitaLulus. Aplikasi KitaLulus menyediakan 50 soal HOTS gratis lengkap dengan pembahasannya dan soal untuk PPPK lainnya. Yuk, download aplikasinya di Play Store.

 

Karya Spanduk dan Twibbon Pakai Coreldraw dalam rangka Hari Pahlawan Tahun 2021

https://twb.nz/haripahlawansman1ciktim